Sederhana Permulaan yang memalukan

DARI BAB 3: Kisah Heart of God Church - Perjalanan Sebuah Impian

Bacaan 5 Menit

Saya selalu mengajarkan gereja kami bahwa doa adalah Proklamasi Kepercayaan kepada Allah. Pemahaman ini terukir di hati saya di waktu-waktu saya berdoa untuk gereja kami yang baru bertunas. Kondisi serba kekurangan mengarahkan kami pada kepercayaan kepada-Nya. Kenekatan dalam merintis mengarahkan kami pada deklarasi iman.

Pada waktu yang sangat pribadi, Allah berbicara sangat jelas kepada hati saya. Ia berkata, “Engkau akan masuk ke dalan Penyediaan-Ku!” Ia tidak bilang kalau Ia akan memberi. Atau Ia berkata akan memastikan hal-hal baik dan berkah akan mengikuti sepanjang hidup saya. Ia berkata ‘masuk ke dalam Penyediaan-Ku’. Ini artinya – sebelum gereja kami membutuhkan sesuatu, Allah sudah menyiapkan penyediaan untuk kebutuhan itu! Penyediaan tidak akan mengikuti kami. Bahkan tidak akan datang di samping HOGC, tetapi akan mendahului HOGC. Inilah yang disebut kami akan masuk ke dalam penyediaan-Nya!

Kata-kata ini memberikan sangat banyak harapan bagi para perintis! Seperti yang How katakan – merintis gereja itu sulit. Namun, merintis gereja untuk anak muda mendekati ketololan. Ia bilang anak- anak muda datang dengan kantong kosong dan bahkan perut mereka lebih kosong!

Selama hari-hari itu, kami benar-benar seperti ayah dan ibu dari 12 anak miskin. Gereja kami dulu punya 800 murid dan 150 orang dewasa. Termasuk beberapa orang dewasa yang bekerja tetapi tidak pernah memberikan perpuluhan atau sumbangan. Lalu ada juga orang- orang dewasa lain yang tidak punya penghasilan, dan yang tersisa hanya seberapa yang bisa berkorban. Kenyataannya, mungkin ada 70+ pemberi perpuluhan yang menyumbang untuk gereja dengan 1000 jemaat. Kondisi serba kekurangan sangat terasa saat kami berada di lokasi kedua kami (Dhoby Ghaut). Dan lebih tepatnya pada waktu tempat kami sudah terlalu penuh. Gereja penuh itu bagus, tetapi butuh solusi.
Heart-of-God-Church-HOGC-FTMS-House-Dhoby-Ghaut Kebaktian di Dhoby Ghaut (lokasi ibadah kedua,
2004–2007).
Setelah mencari-cari, kami mengincar sebuah lokasi yang dulunya gedung olahraga. Sempurna. Tidak ada pilar-pilar (saya tahu semua pastor setuju), dekat stasiun kereta (Ya! Anak-anak kami tidak punya mobil!), dan langit-langit yang tinggi (saya tahu semua kru tata cahaya dan media suka ini). Sempurna. Kecuali harganya (saya tidak suka ini).

Kami menghubungi agen real estat yang bersangkutan dan bertanya apakah dia bisa menegosiasikan harga sewa yang lebih rendah untuk kami. Dia memandang kami sekilas dan anak-anak muda miskin yang kami punya, berdiri, dan mengakhiri pertemuan itu. Dia berkata, dan saya akan selalu mengingat tatapan meremehkan di matanya, “Kalau Anda tidak bisa bayar, kembali saja ke tempat yang lama.” Lalu dia pergi. Kami terpana. Pertama, dia bukanlah pemilik gedung dan hanya agen yang membantu penjualan! Kedua, haruskah dia bersikap kurang sopan dan sekasar itu?

Itulah rasanya direndahkan. Kami merasa dipermalukan! Siapa butuh iblis kalau kita punya agen-agen real estat dari neraka?

Kepada semua pastor: Perjalanan berjuang untuk anak muda dan nasib mereka dalam Allah tidak pernah dan tidak akan pernah mudah. Anda harus menebalkan muka Anda bila ingin membangun gereja anak muda! Lebih penting lagi, Anda harus membentengi hati Anda dengan perkataan-Nya.

Lokasi ibadah sempurna incaran kami tiba-tiba musnah. Namun, Allah belum selesai. Kita akan masuk ke dalam penyediaan-Nya, bukan? Dan Allah berkata Ia akan menentang orang yang congkak dan mengasihani orang yang rendah hati – atau direndahkan kalau menurut situasi kami.

Beberapa hari setelah upaya gagal kami dengan si agen real estat, HOGC mengadakan acara evangelisme yang menampilkan gitaris klasik terkenal. Kami berkeliling dan menyapa teman-teman baru kami selama konser. Salah satu pemimpin kami, Jin Chiew, seorang pengacara, telah mengundang teman-temannya. Siapa sangka kalau salah satu dari mereka ternyata bekerja di perusahaan pemilik gedung yang ingin kami sewa! Dia menawarkan diri untuk menghubungkan kami dengan departemen terkait agar bisa bernegosiasi secara langsung! Apa yang terjadi selanjutnya pasti adalah kuasa Allah. Kami berhasil mengontrak gedung itu dengan harga yang memuaskan! Harga ini bahkan lebih rendah dari yang kami tawarkan ke agen real estat. Bagian terbaiknya adalah, kami tidak perlu membayar komisi atau tip untuk si agen! Asyik!

Allah akan mengangkat mereka yang terhina! Kami akan masuk ke dalam penyediaan-Nya! Ia telah menyiapkan sebelumnya untuk kami – seorang teman yang menunjukkan jalan sebelum HOGC perlu bernegosiasi untuk menyewa lokasi baru! Ketika Allah ingin memberi untuk Anda, Ia akan memastikan Anda menemui penyediaan-Nya apa pun jalan yang Anda tempuh! Tidak ada, sama sekali tidak ada yang bisa memisahkan Anda dari penyediaan Allah!

Selama lebih dari dua dekade, kisah-kisah seperti inilah yang mendorong kami untuk terus membina gereja pemuda, dengan segala apa pun yang harus kami tanggung. Kisah Heart of God Church adalah tentang Perjalanan Sebuah Impian dan bagaimana Allah bersama kami di setiap langkah perjalanan itu.

Semua kakak saya sudah diselamatkan di HOGC pada hari-hari perintisan dan tiga dari mereka telah pulang untuk bersama dengan Tuhan. Dari menawarkan rumah sederhana mereka untuk gereja sampai SingPost (lokasi ibadah kami yang ketiga), mereka pastinya akan bangga melihat bagaimana Gereja Pemuda Tangguh ini seperti sekarang!

Lalu bagaimana dengan mukjizat SingPost? Inilah bahan bakar penuh inspirasi bagi kami untuk tetap mempunyai impian dan terus berjalan. Dan di lokasi ini, kami tumbuh dari 1000 menjadi 3000 jemaat!

Heart-of-God-Church-HOGC-Singpost-Paya-Lebar Lokasi ibadah SingPost sebelum direnovasi –
Anda bisa melihat garis-garis lapangan bulu
tangkis di bekas gedung olahraga ini! Kursi kami
tidak banyak, sehingga harus menyewa kursi-
kursi di belakang!
Heart-of-God-Church-HOGC-Singpost-Worship-Paya-Lebar Kebaktian yang penuh di SingPost (lokasi ibadah
ketiga, 2007-2015). Di sini, kami tumbuh dari
1000 menjadi 3000 jemaat.

Kutipan yang dapat dibagikan