Dari Bab 8: Perubahan Pola Pikir #2 - GENERASI PENERUS - Tenaga Bantuan Bukan Tenaga Pengganti
Saat ini, bila Anda membisikkan kata GenerationS dengan penekanan pada
‘S’ untuk pemimpin mana pun di gereja kami, mata mereka akan menyala
dengan rasa hormat kepada Anda. Saya beritahu Anda sebuah rahasia. Di
gereja kami, ada kata kunci lain:
Deep Bench (Kantong Bakat). Apabila kata
Deep Bench ada dalam bisikan Anda, Anda bisa
dapat tepuk tangan meriah.
Deep Bench adalah kata dari tema olahraga. Artinya, ketika satu tim
bermain di lapangan, ada banyak pemain pengganti yang duduk di bangku
cadangan. Mereka bisa dipanggil untuk bermain kapan saja. Mereka bukan
pemain yang kurang baik. Mereka sama-sama ahli! Jadi standar tidak turun
ketika kru dari bangku itu dipanggil. Inilah yang dimaksud dengan deep
bench berkualitas. Dalam pengetahuan bola basket NBA, Golden State
Warriors memenangkan kejuaraan berkat para pemain starter (pemain awal)
di lapangan dan para pemain cadangan
berkualitas seperti Andre Iguodala. Dia disebut Sixth Man (Pemain
Keenam).
Pemain keenam dalam bola basket adalah pemain yang bukan starter. Namun,
dia pemain pertama yang akan mengganti pemain lain. Mereka lebih sering
memainkan pemain keenam dari bangku cadangan daripada pemain cadangan
lainnya.
Di HOGC, kami memercayai Deep Bench. Kami percaya pada memiliki banyak
pemain keenam di bangku cadangan dalam semua departemen di gereja kami!
Inilah mengapa kami selalu melatih banyak tenaga bantuan untuk melayani
Allah di semua departemen. Saya sangat percaya bahwa Rumah Allah
seharusnya tidak kekurangan orang yang melayani-Nya!
Deep Bench di gereja kami membantu memastikan bahwa orang-orang beriman
kami tetap punya semangat berkobar tetapi tidak kelelahan. Masalah yang
berada di sebagian besar gereja adalah, begitu mereka membina satu tim
yang hebat, mereka akan menggunakan tim itu tiap akhir pekan sampai
Yesus Kristus kembali! Sebagai seorang Kristiani pada masa remaja saya,
saya hampir bisa bersumpah kalau saya melihat jaring laba-laba terbentuk
di bawah lengan satu-satunya pemain orgel yang dimiliki gereja kami!
Deep Bench menjamin Anda tidak harus mengandalkan tim yang sama. Tim
lain bisa melayani saat tim pertama rehat, dan kualitas tidak turun.
(Saya dengar para pemimpin yang kelelahan menarik nafas lega kuat-kuat
di sini!)
Kata kunci HOGC lainnya?
Sustainable (berkelanjutan) – artinya
mampu mempertahankan jarak waktu yang layak.
Kami ingin kru kami melayani dengan jarak waktu yang layak, sehingga
tidak seorang pun yang kelelahan. Di HOGC, kami mengandalkan relawan.
Jadi, kami ingin menjaga para relawan kami. Seorang kru di gereja kami
hanya melayani maksimal dua kali sebulan. Dengan adanya Deep Bench di
gereja, siapa pun sanggup berkobar untuk Yesus dan tak ada yang harus
kelelahan!
Kami tidak ingin jadi gereja yang luasnya satu mil tetapi dalamnya satu
inci. Perluasan itu bagus, tetapi jangan sampai melemahkan gereja Anda.
Dengan Deep Bench, bila gereja meluas ke arena baru (misalnya, global,
misi), gereja lokal yang menjadi pangkalannya akan selalu kuat.
Tujuan ideal yang diperjuangkan HOGC adalah memiliki tiga tim di tiap
departemen. Satu tim akan melayani di home base, tim kedua akan dikirim
untuk menjalankan misi atau pelatihan kru baru, dan tim ketiga akan
melakukan yang terpenting – rehat!
Memiliki Deep Bench memungkinkan kami menjalankan misi seperti yang kami
lakukan saat ini. Pada 2018 dan 2019, kami bawa masing-masing 143 dan
212 kru pelayanan untuk menjalankan Strong Church Conference Hong Kong.
Rasanya seperti mengekspor satu konferensi utuh. Para kru kami melakukan
semuanya mulai dari bawah ke atas. Mereka menjalankan semuanya mulai
dari tim pujian, tata suara, operasional, dan media, sampai penyambutan
tamu, keamanan, pembawa acara, dekorasi, dan bahkan pemeliharaan gedung!
Bahkan kru yang melayani di Hong Kong dijadwal dan tidak harus melayani
semua sesi. Sepanjang dua tahun itu, kami masih mengadakan kebaktian di
Singapura tanpa penurunan kualitas! Meluas tetapi jangan sampai melemah!
Dan kembali ke 2018, kami juga membawa 85 anggota ke Chiang Mai,
Thailand, di mana HOGC mendapat kesempatan luar biasa bermitra dengan
John dan Lisa Bevere mengadakan konferensi. Sekali lagi, kebaktian di
home base masih berjalan seperti biasa ketika 85 anggota pelayanan yang
berpengalaman terlibat dalam misi di luar negeri!
Saya mengatakan ini bukan untuk membual, tetapi untuk menekankan betapa
pentingnya membangun Deep Bench di gereja Anda. Karena pada akhirnya,
semua adalah tentang orang-orang, dan ini membawa saya menuju poin
berikutnya.
Rehat (rest) adalah kata dengan lima huruf terbaik setelah cinta (love). Jika Anda bisa mengistirahatkan para relawan pelayanan Anda secara teratur, saya jamin mereka akan kembali segar, kembali bersemangat, dan akan membangun kembali langkah-langkah baru di departemen mereka. Jagalah para relawan Anda baik-baik!
Ketika anak-anak muda kami dewasa dan masuk ke dalam fase baru dalam
hidup, mereka mungkin tidak bisa melayani sebanyak yang mereka inginkan.
Komitmen terkait pekerjaan atau menjadi orang tua mungkin mengurangi
cakupan pelayanan mereka. Namun, dengan Deep Bench akan selalu ada
tenaga bantuan. Ini menjamin bahwa gereja akan selalu punya relawan yang
melayani dengan kapasitas tinggi. Yang lebih penting lagi, Deep Bench
juga membebaskan dan memberikan kesempatan kepada orang-orang di
berbagai tahap kehidupan untuk melayani di tingkatan yang sesuai untuk
mereka, meskipun ini berarti melayani dalam kapasitas yang lebih rendah.
Semua di HOGC bisa memasuki fase kehidupan ‘dewasa’ berikutnya dengan
penuh keyakinan, karena mereka tahu mereka bisa tetap melayani di gereja
tanpa batas waktu. Deep Bench adalah tentang orang-orang...
Rintangan terberat dalam pengembangan orang-orang di gereja adalah ketika mereka yang memiliki pengalaman pelayanan memandang kru baru yang lebih muda sebagai ancaman bagi mereka. Mulai dari pelayanan pintu gerbang sampai pelayanan di panggung – pelayanan apa pun – Anda melihat para veteran mempertahankan pos mereka kuat-kuat, menolak memberikan ruang bahkan satu inci kepada orang- rang muda. Mengapa ini terjadi? Karena generasi tua khawatir mereka akan digantikan! Generasi muda dipandang sebagai hama yang sangat kompetitif dan bersedia adu panco melawan nenek-nenek mereka demi segelas air! Ketakutan akan penggantian adalah sesuatu yang sangat umum sehingga telah menjadi bagian dari budaya di sebagian besar gereja. Sekarang adalah saatnya gereja-gereja membuat terobosan besar dalam pelayanan dengan memiliki perubahan besar dalam hal pola pikir! GenerationS Bukanlah Tenaga Pengganti melainkan Tenaga Bantuan!